Astinapuranews.id, Bandar Lampung (Lampost.co) — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Panjang menanggapi kabar yang menyebutkan pihaknya menutup saluran air di Kelurahan Panjang Utara, yang diduga menjadi pemicu banjir bandang baru-baru ini. Pelindo menegaskan, dinding pelindung pelabuhan yang dibangun sejak 2010 tidak menghambat aliran drainase warga dan tidak menjadi penyebab banjir.
General Manager Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, menjelaskan bahwa jalur aliran air dari kawasan pemukiman warga tidak berada dalam area pelabuhan.
“Saluran drainase dari pemukiman langsung mengarah ke laut dan lokasinya berada di luar kawasan pelabuhan, jadi tidak terganggu oleh tembok pelindung kami,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Ia menyebut bahwa genangan air disebabkan oleh curah hujan tinggi yang membawa lumpur dan pasir dari kawasan perbukitan di wilayah Panjang, bukan karena fasilitas pelabuhan.
Dukung Penanganan Banjir, Pelindo Rutin Bersihkan Drainase
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, Pelindo turut berpartisipasi dalam upaya mitigasi bencana bersama pemerintah daerah. Imam menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin membersihkan saluran air di dalam area pelabuhan agar sistem drainase tetap berjalan baik.
“Kami siap bekerja sama untuk membenahi sistem saluran air di wilayah sekitar pelabuhan. Ini merupakan wujud tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan warga sekitar,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penyebaran informasi yang benar kepada publik agar tidak timbul kesalahpahaman.
“Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang sesuai fakta dan tidak terpengaruh kabar yang tidak berdasar,” pungkas Imam.
Pelindo turut mengajak media cetak, televisi, dan media daring untuk meninjau langsung kondisi drainase dan dinding pelindung yang sempat diberitakan, sebagai bentuk transparansi dan klarifikasi kepada publik.